Pengaturan ini untuk menentukan hal-hal yang mempengaruhi perhitungan gaji, seperti kehadiran, lembur, dan PPh pasal 21
Pada bagian ini terbagi menjadi 3 bagian, yaitu: kehadiran, lembur, pajak penghasilan pasal 21
Kehadiran
Pada bagian kehadiran, terbagi 2 tampilan, yaitu sebelah kiri berupa tabel perhitungan keterlambatan atau pulang cepat, dan pada bagian kanan berupa kekurangan jam kerja kumulatif
- Perhitungan keterlambatan dan pulang cepat
Tabel perhitungan ini terbagi atas 3 kolom, yaitu minimal (menit), masuk, dan pulang. Apabila ada absensi terlambat dengan minimal di kolom minimal (menit), maka faktor saat perhitungan gaji akan terisi dengan nilai di kolom masuk. Demikian juga untuk absensi pulang cepat, dengan minimal di kolom minimal (menit), maka faktor saat perhitungan gaji akan terisi dengan nilai di kolom keluar.
Contoh:
Karyawan terlambat masuk kerja selama 16 menit, maka saat perhitungan gaji, faktor keterlambatannya akan terisi dengan angka 1 (diambil dari kolom masuk). Dan bila karyawan tersebut terlambat selama 35 menit, faktor keterlambatannya akan terisi dengan angka 2.
Apabila ada keterlambatan di hari yang lain, maka jumlah kumulatif akan per hari akan dijumlahkan untuk menjadi faktor di perhitungan gaji - Perhitungan kekurangan jam kerja
Bagian ini memperhitungkan jumlah keterlambatan kumulatif dalam mingguan, bulanan, dan tahunan. Apabila salah satu perhitungan tercapai, akan mempengaruhi perhitungan gaji bila ada komponen gaji yang menggunakan parameter ini. - Tanggal Awal Periode
Untuk menentukan perhitungan awal bulan, agar dapat menentukan batas perhitungan kekurangan jam kerja - Bulan Awal Periode
Untuk menentukan perhitungan awal tahun, agar dapat menentukan batas perhitungan kekurangan jam kerja
Lembur
Bagian ini untuk menentukan cara perhitungan lembur dengan metode progresif
Untuk perhitungan lembur karyawan yang menggunakan perhitungan progresif, cara perhitungannya berada di bagian ini.
Contoh perhitungan lembur di hari biasa
Seperti gambar di atas, untuk hari biasa, apabila jam lembur 8 (baris pertama) belum terhitung sebagai lembur, karena masih terhitung hari biasa. Tetapi bila sudah lembur 1 jam, perhitungan akan menjadi 1.5 yang berasala dari 1 jam x 1,5 = 1, 5 jam.
Jika lembur 3 jam, maka perhitungan akan menjadi seperti ini:
1 jam x 1,5 = 1,5 jam
2 jam x 2 = 2 jam
Total perhitungan jam lembur = 3,5 jam lembur
Contoh perhitungan lembur di hari libur
Apabila karyawan masuk kerja selama 10 jam di hari libur, maka perhitungan lemburnya akan menjadi seperti berikut:
8 jam x 2 = 16 jam
1 jam x 3 = 3 jam
1 jam x 4 = 4 jam
Total perhitungan lembur hari libur = 23 jam lembur
Uang Makan Lembur
Perhitungan uang makan lembur juga berada di bagian ini, pengguna dapat mengatur minimal jam aktual lembur untuk mendapatkan uang makan lembur. Dalam gambar di atas, setelah lembur 2 jam aktual (bukan jam perhitungan lembur) makan komponen uang makan lembur akan bertambah 1
Pembulatan Lembur
Bagian ini akan mengatur perhitungan menit lembur. Pembulatan terbagi 2, yaitu pembulatan ke setengah jam atau ke 1 jam.
Contoh berikut ini akan menjelaskan perhitungan pembulatan menggunakan pengaturan gambar di atas:
Jam Lembur Aktual | Pembulatan Jam Aktual |
---|---|
2 jam 14 menit | 2 jam |
2 jam 17 menit | 2,5 jam |
2 jam 35 menit | 2,5 jam |
2 jam 47 menit | 3 jam |
PPh 21
Perhitungan pajak penghasilan pasal 21 berada di bagian ini
Bagian ini untuk menentukan PTKP, biaya jabatan, tarif untuk karyawan yang tidak mempunyai NPWP dan tarif pajak yang berlaku saat ini. Apabila ada perubahan ketentuan PTKP ataupun tarif pajak, pengguna dapat mengubah bagian ini sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Kolom pendapatan pada bagian tarif pajak adalah batas pendapatan untuk tarif yang berlaku. Contoh jika pendapatan kena pajak per tahun adalah 40 juta, maka yang berlaku adalah 5% karena jumlahnya masih di bawah angka pendapatan tarif 5%